Monday, January 11, 2021

Presentasi Online Materi : Kalimat Efektif

Berikut video ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas B. Indonesia yaitu : mempresentasikan materi mengenai kalimat efektif, terimakasih... 

 

Saturday, December 19, 2020

Presentasi Online Materi : Paragraf


Berikut video ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas B. Indonesia yaitu : mempresentasikan materi mengenai paragraf, terimakasih... 


Thursday, October 29, 2020

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku bangsa yang mempunyai bahasa masing-masing yang khas disetiap daerahnya. Ketika berbagai suku tersebut saling berinteraksi sebagai warga negara Indonesia, bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana untuk saling berkomunikasi. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh warga negara Indonesia. Bahasa Indonesia bisa disebut juga bahasa persatuan warga negara Indonesia. 

Bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai bahasa penghubung bukan hanya di kepulauan nusantara saja, melainkan hampir diseluruh Asia Tenggara. Bahasa melayu mulai digunakan di Asia Tenggara pada abad ke-7. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya berbagai prasasti yang bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan baik pedagang antar suku di Nusantara maupun pedagang yang datang dari luar Nusantara. Bahasa Melayu menyebar dipelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. 

Bahasa Indonesia dilahirkan dan diresmikan pada tanggal 28 oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam suatu rapat dan berikrar : 
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia 
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia 
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia 

Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur dari Sumpah Pemuda yang ketiga adalah pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia lalu dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36 disebutkan bahwa bahasa negara ialah Bahasa Indonesia. 

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan Menghadirkan Museum Peradaban Islam Asia Tenggara

Dilansir dari kabarpendidikan.id, untuk pertama kalinya, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mendirikan Museum Peradaban Islam Asia Tenggara, Museum ini akan dibangun di gedung edutorium UMS dan proses pembangunannya pun juga hampir selesai. 

Sofyan Anif, selaku rektor UMS berharap kedepannya gedung tersebut bisa dikunjungi banyak orang terus-menerus termasuk mancanegara karena adanya Museum Peradaban Islam Asia Tenggara tersebut. Menurutnya, setelah pembangunan edutorium selesai, pihaknya akan segera membentuk tim untuk pembangunan museum ini. 

Museum tersebut rencananya akan berisi beberapa barang peninggalan sejarah seperti buku-buku, pakaian adat dan budaya yang ditetapkan masing-masing negara di Asia Tenggara. Bapak Sofyan Anif juga menjelaskan bahwa sejarah peradaban islam di Indonesia, serta sejarah berdirinya Muhammadiyah juga akan dibawa ke museum tersebut. 

Muhammad Siyam Priyono Nugroho, selaku arsitektur edutorium sekaligus dosen arsitek UMS memberitahukan bahwa progres pembangunan hampir selesai dan akhir bulan ini akan diserahterimakan. Gedung tersebut nantinya bersifat multifungsi karena akan digunakan untuk beberapa pelaksanaan acara yang berbeda. Diantaranya yaitu, pertemuan, perayaan, pameran, ruang seni, dan gedung olahraga. Jika dilihat dari kapasitasnya, gedung edutorium tersebut bisa menjadi gedung pertemuan terbesar di Indonesia. 


Sunday, October 25, 2020

Dampak Corona Terhadap Ekonomi di Indonesia

COVID-19 atau yang dikenal dengan sebutan Corona Virus, kerap mengguncang diseluruh dunia, pasalnya virus corona ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019, di Wuhan, China dan telah menewaskan korban sebanyak lebih dari 4.000 korban jiwa, dari ratusan ribu korban terinfeksi. Virus corona merupakan kelompok besar virus yang umum diantara hewan. Virus corona ini berasal dari hewan kelelawar kemudian masuk ke tubuh manusia. Virus ini, dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang mirip dengan flu biasa. Gejalanya termasuk pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang berlangsung selama beberapa hari.

Virus corona merambat luas hingga ke berbagai Negara seperti diantaranya, Korea, Jepang, Amerika Serikat, India, Malaysia, Indonesia dan lain sebagainya. Masuknya virus corona di Indonesia ini berawal dari  seorang perempuan WNI berusia 31 tahun yang diduga tertular dari WNA asal Jepang pada 14 Februari 2020. Kemudan kasus virus corona di Indonesia menyebar hingga saat ini tercatat 117 orang terinfeksi virus corona dan 5 diantaranya meninggal dunia. Kekhawatiran masyarakat atas virus corona yang sudah menyebar di Indonesia membuat pemerintah berupaya untuk membatasi segala aktivitas di tempat keramaian sampai diberitakan “Status aman” . pemerintah meliburkan sekolah-sekolah di Indonesia dan membatasi tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian seperti sekolah, mall, tempat wisata, pasar, dan lain sebagainya. Akibat dari mewabahnya virus corona ini berdampak pada perekonomian di Indonesia yang semakin mengalami krisis ekonomi. 

Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam, mengkhawatirkan jika pemerintah tidak bergerak cepat mengatasi penyebaran virus Corona, maka akan menyebabkan Indonesia alami krisis ekonomi berkepanjangan. "Kalau pemerintah tidak mengantisipasi corona ini dengan baik, Kita bisa mengalami krisis. Krisis bisa dicegah dengan persiapan kebijakan yang tepat, sayangnya sejauh ini kebijakan itu belum tampak, pemerintah terlihat tidak punya persiapan untuk kondisi yang terburuk," kata Piter. 

Menurutnya, saat ini perkembangan virus corona sangat mengkhawatirkan, sementara pemerintah nampak ragu-ragu untuk mengambil tindakan drastis mengatasi corona. Pemerintah seakan diharapkan dilema antara upaya yang benar-benar fokus mengatasi virus corona dengan upaya menyelamatkan perekonomian. Bahkan beberapa kebijakan stimulus sudah dikeluarkan pemerintah untuk membantu dunia usaha, tapi apakah pemerintah sudah mempersiapkan kebijakan untuk kondisi terburuk?, Tanya piter.
"Saya khawatir dengan penanganan virus corona yang serba tanggung saat ini akan terjadi ledakan penderita corona, yang pada ujungnya akan memaksa pemerintah mau tidak mau melakukan lockdown atau isolasi," ujarnya.

Namun, apabila nanti lockdown diakukan tanpa perencanaan, dan dilakukan ketika korban virus corona sudah tidak tertanggulangi maka proses penyembuhannya akan jauh Lebih lama dan dampak negatifnya terhadap perekonomian justru akan jauh lebih besar. Piter mangatakan bahwa Indonesia berpotensi mengalami krisis ekonomi, apabila terjadi faktor-faktor berikut, yakni suatu perekonomian dikatakan krisis apabila mayoritas pelaku ekonomi dihampir semua sektor tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi secara baik, semua indikator ekonomi mengalami perkembangan negatif. Serta pertumbuhan ekonomi merosot drastis hingga negatif, dan mengakibatkan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, Indonesia rentan terhadap krisis ekonomi. Apalagi kini sedang merebaknya virus corona atau COVID-19 di Indonesia yang berdampak terhadap perekonomian. Bhima Yudhistira Adhinegara memaparkan tiga faktor alasan Indonesia rentan masuk dalam krisis ekonomi. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan yang cukup tajam, yang diperkirakan hanya 4,5-4,8 persen di tahun 2020.

“Bahkan Tahun 2008 pada saat krisis subprime mortgage di AS, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,1 persen. Baru setelahnya turun tajam ke 4,5 persen. Jadi kondisi saat ini jauh lebih beresiko dibandingkan krisis tahun 2008,” kata Bhima kepada Liputan6.com, Senin (16/3/2020).
Kedua, terkait aliran modal keluar sepanjang enam bulan terakhir, tercatat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp16 triliun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 24 persen di periode yang sama. Sementara itu kurs rupiah melemah 5,41 persen dalam 6 bulan terakhir sebagai akibat dari keluarnya dana asing.

Selanjutnya, ketiga, Indonesia makin rentan terpapar kepanikan pasar keuangan global.  Menurut Asian Development Bank (ADB), sebanyak 38,5 persen surat utang pemerintah Indonesia dipegang oleh investor asing. Lebih tinggi dari negara Asia lainnya. Jika terjadi aksi jual secara serentak tentunya ini beresiko tinggi terhadap krisis ekonomi.

Presentasi Online Materi : Kalimat Efektif

Berikut  video  ini kami buat untuk memenuhi salah satu  tugas  B. Indonesia yaitu : mempresentasikan materi mengenai kalimat efektif, terim...